Kapanlagi.com - Kongres Sastra Jawa (KSJ) II yang akan digelar di Semarang, 1 -3 September mendatang, akhirnya mengakomodasi masuknya sastra panatacara (MC), pedalangan dan sastra klasik untuk menjadi pokok bahasan.
Bonari Nabonenar, salah seorang penggagas KSJ kepada ANTARA di Surabaya, Selasa menjelaskan, pada kongres sebelumnya, persoalan yang dibahas lebih banyak berkisar pada sastra Jawa modern.
"Bahkan guru panatacara kenamaan asal Semarang yang juga pemimpin Swagotra Budaya, RM Setiadji Pantjawidjaja, telah menyatakan kesediaannya untuk tampil sebagai pembicara," ujarnya.
Selain itu, katanya, Rama Sudi Yatmana, penulis buku best seller panatacara yang telah mengirimkan makalah tentang geguritan, oleh panitia akan tetap diminta untuk berbicara soal sastra panatacara.
Secara terpisah, Ketua Panitia KSJ II, Sucipto Hadi dalam emailnya berharap langkah itu bisa mengobati kekecewaan para pegiat panatacara atas pembatalan festival dan sarasehan panatacara beberapa waktu lalu.
"Apalagi kami juga melihat antusias yang begitu besar dari rekan-rekan panatacara untuk mengikuti perhelatan budaya ini," katanya.
Ia juga berharap, selain akan menjadi ajang untuk menghidupkan kembali Organisasi Pengarang Sastra Jawa (OPSJ), kongres itu juga bisa menjadi embrio pembentukan organisasi panatacara.
"Jika para dalang punya himpunan seperti Pepadi dan Ganasidi, kenapa panatacara tidak," katanya.
Ia mengemukakan, bakal tampilnya dalang kondang asal Tegal, yakni Ki Enthus Susmono, di ajang kongres itu, diperkirakan bakal memberikan bobot tersendiri bagi perbincangan mengenai sastra pedalangan.
"Mas Enthus telah memberikan konfirmasi untuk berbicara pada hari kedua, tanpa honorarium sepeser pun, sekalipun dia harus bolak-balik ke Semarang karena padatnya jadwal pentas," katanya.
Selain Ki Enthus, sastrawan Ahmad Tohari akan tampil pada bagian akhir kongres. Penulis cerita bersambung berbahasa Jawa dialek Banyumas, Jegengger, itu juga berjanji akan membawa juara pembaca novel Banyumas untuk menyegarkan acara.
"Tentu kami juga memberikan ruang buat sastra Surabayanan dengan menampilkan Mbah Suparto Brata dan teman-teman sastrawan Jawa Timuran," ujarnya. (*/lpk)
Kapanlagi.com
http://www.kapanlagi.com/h/0000131792.html
Selasa, 29 Agustus 2006 22:37
0 urun rembug:
Post a Comment