di pungung sepi malam tertancap kakikuudara nyaris bekudan gelap semakin bisubelantara macam apa lagi initanpa pohon dan binatangnya serasa tinggal aku:menggigil di punggung sepidi ceruk malam gelap bisumungkin aku telah melewati kubur pengarangdan beberapa kali tersandung nisan penyair tak henti aku melolong memanggil dan menyebut nama yang kukenal--atau yang kurasa kukenaltetapi tetap saja semua bisuudara bisudan langit hanya memantulkan suarakuyang lalu semakin tajam menusuk-nusuk gendang telingakusemua makin bisu dan aku makin menancapdi punggung...
Tuesday, 25 March 2008
Tuesday, 18 March 2008
Hotspotisasi, Kantor pun Jadi Game Zone
Bonari NabonenarProyek Taman Bungkul agaknya telah mengilhami kota-kota lain di Jawa Timur dalam hal hotspotisasi (penyediaan area akses internet nirkabel), seperti Malang, Tulungagung, dan Madiun. Proyek hotspotisasi itu disebut-sebut sebagai sebentuk kepedulian pemerintah agar warganya melek teknologi. Tetapi, kalau sudah bicara soal urgensi, nanti dulu!Tulisan ini dirangsang oleh dua berita yang menggelitik pikiran saya. Yakni, berita tentang sudut baca di Stasiun Gubeng (Metropolis, Kamis, 28/2) dan berita Rp 3,5 M untuk Proyek Internet (Metropolis,...
Saturday, 15 March 2008
Babu, Semar, Kentut
Saya ini, sebenarnya punya pengalaman “traumatik” juga dengan sebuah kata. Pengalaman masa kecil, begitulah, meminjam judul yang dipilih Nur Sutan Iskandar. Pada akhirnya mitos juga melekati kata-kata, sehingga kata-kata tertentu menjadi sedemiakian angker, dan beberapa kata lainnya menjadi sedemikian busuknya. Larut dalam permitosan itu terlalu berlarut-larut saya kira hanya akan menjauhkan diri kita dari “kasampurnan” –betapapun, misal, kita tahu tidak akan pernah sampai di sana. Begitulah, tanah itu tetaplah suci walau di sana-sini dikotori...
Taksi Argo-Cangkem di Terminal Arjosari
Saya biasa wira-wiri Malang-Surabaya. Kadang naik motor, kadang naik bis. Kalau saya datang di Terminal Arjosari (dari Surabaya) lewat pukul 18.00, biasanya mikrolet yang menuju ke kampung saya sudah habis. Hanya ada 3 kemungkinan: jalan kaki, naik ojek, dan taksi. Nah saya sering juga datang tengah malam di Terminal Arjosari, dan demi keamanan dan kenyamanan, walau ongkosnya terasa berat, taksilah pilihan saya.Sejauh yang saya kenal (saya sudah hampir 10 tahun menjadi penduduk Kabupaten Malang) taksi di Terminal Arjosari (sopir, calo dan segenap...
Saturday, 8 March 2008
Bedah Novel Sejarah Sosial Politik Bulan Jingga di Kepala
Novel sejarah sosial politik “Bulan Jingga dalam Kepala” karya pemikir muda Fadjrul Rachman akan dibedah Halim HD, M Shoim Anwar bersama pengarangnya tgl 13 Maret 2008 di Toko Buku Togamas Jl Diponegoro Surabaya. Mulai pukul 19.00. Silkan hadir. Gratis, lho. Sumber: SMS dari Bung Halim. dan berikut ini sebuah resensi atas novel tersebut... Bulan Jingga dalam Kepala (bagian pertama)Judul : Bulan Jingga dalam KepalaPenulis : M. Fadjroel RachmanPenerbit : Gramedia Pustaka UtamaCetakan : I, 2007Tebal : 425 hlmSetelah malang melintang di hiruk pikuknya...
Friday, 7 March 2008
PAMERAN FOTO BMI LAGI: KALI INI DI STADION KANJURUHAN, MALANG

PAMERAN foto bertajuk Hong Kong dan BMI Kita akan digelar lagi. Kali ini FBBMI bekerja sama dengan Pemkab Malang. Waktu sudah dipilih, antara tanggal 16 - 26 Maret ini Mendadak banget, ya? Soalnya, sekalian dibarengkan dengan acara Pameran Bunga. Ehe, MAlang kan kota (baca: kabupaten) bunga juga!TEMPATnya pun sudah ditentukan, di Stadion KAnjuruhan, Kepanjen, MAlang. Tania Roos, mantan BMI-HK yang sukses melobi Pemkab Malang baru memberikan kepastian...
Wednesday, 5 March 2008
Soeharto dalam Sastra
Setiap kali penduduk Kota Bebek membuka koran, yang ingin mereka ketahui hanya satu: apakah hari ini Paman Gober sudah mati. Setiap pagi mereka berharap akan membaca berita kematian Paman Gober, di halaman pertama. (Seno Gumira Ajidarma, 2001:11)Soeharto, mantan presiden Republik Indonesia yang berkuasa 32 tahun itu, juga dibicarakan dalam karya sastra. Adalah tidak mungkin tidak mencatat Soeharto dalam sastra, dengan kekuasaannya yang selama itu.Hanya, pada karya sastra, Soeharto dibicarakan secara realistis, agak transparan, bahkan sindirannya...
donga
[1]dhuh Allah pangeran kulalumuntura sih welas paduka dhumateng jiwangga kulaugi kekiyatan kangge ngemban sesanggemanmrantasi sakeh pepalangmentas saking telenging pacobankang trubus samargi-margidhuh Gustikang yasa lintang rembulanamemasri ratrimugi kula tansah amanggih rahayudhuh Allah pengeran kulalumuntura sih welas padukadhumateng jiwangga kulaingkang kadereng nuladhatabetipun Nabi Muhammad junjungan kulaawit sih berkah padukaambeg adil paramartadhapur titah kang kajibah jejer kalifahrinten dalu namung berkah lan sih welas padukadhuh Allah...
TAMASYA CINTA BONARI DALAM KUMPULAN CERPEN "CINTA MERAH JAMBU"
Oleh Masuki M AstroSurabaya, 28/2 (ANTARA) - Kalau dalam karya-karya musik, tema percintaan atau asmara sangat laku di pasar dan diterima tanpa kritik, maka tidak demikian dengan karya satra (puisi dan cerita pendek).Karya sastra dengan tema asmara masih cenderung dianggap sebagai karya cengeng atau pop yang beberapa tahun lalu sempat menjadi perbincangan sehingga menimbulkan dikotomi antara karya sastra dengan karya tulis yang pop.Karya sastra yang tidak selamanya bisa laku di pasaran masih cenderung dibebani dengan tema-tema untuk peduli pada...
Tuesday, 4 March 2008
Teka-Teki
Cerpen Bonari NabonenarTarmi hamil, dan orang-orang ribut. Ribut. Mungkin itulah memang pekerjaan kesukaan orang-orang kurang pekerjaan. Lha, wong Tarmi itu wanita, punya suami, suaminya itu ya lanang tenan, alias benar-benar laki-laki. Laki-laki asli, laki-laki tulen. Jika lalu hamil itu kan ya lumrah. Wajar. Kok diributkan. Marbi, suami Tarmi itu, sebagai laki-laki memamng benar-benar thok-cer, lho. Menikah dapat delapan bulan, usia bayi dalam kandungan isterinya juga delapan bulan. Persis! Tanpa ancang-ancang!Tetapi bukan soal itu pula yang...
Monday, 3 March 2008
Menyoal Cara Pandang Birokrat Kesenian
Seorang ketua panitia sebuah pertunjukan kesenian --proyek sebuah institusi kesenian-- merasa bangga, merasa sukses besar, karena pertunjukan gratis itu dibanjiri penonton. Biasanya, memang, digratiskan pun pertunjukan kesenian, kecuali kesenian popular, cenderung sepi penonton. Pada tataran tertentu, Si Ketua Panitia itu memang tidak salah. Persoalan baru timbul tatkala pemakaian jumlah penonton sebagai ukuran keberhasilan sebuah pertunjukan kesenian itu menjadi kecenderungan. Itu yang telah dan sedang terjadi. Ada apa sebenarnya dengan para birokrat...
Sunday, 2 March 2008
Moch. Nursyahid Purnomo: Sastra Pinangka Usada
(1)''Dhik Bon, iki Sastra Jawa kesripahan maneh, Pak Nursyahid seda sore mau,'' mangkono Pak Suharmono Kasiyun ngabari aku nganggo SMS (bengi, Selasa, 29 Maret 2005). Disusul SMS-e Pak Trias saka Semarang, ''Dhik Bon layat menyang Sala?'' sing banjur takwangsuli, ''Wadhuh, boten saget, mugi Pak Nursyahid manggiha raharja.''Aku kaget, nalika sawatara sasi kepungkur Pak Nursyahid nekani acara bedhah bukune Pak Parto, Donyane Wong Culika, ing Surabaya, bareng karo Mas Dhanu Priyo Prabowo sing saka Ngayogya, lan ngonangi wartawan lan sastrawan Jawa...
In memoriam Prof Dr Suripan Sadi Hutomo
HB Jassin-nya Sastra Jawa itu pun Kini telah TiadaMinggu siang, 5 Februari lalu, Suripan Sadi Hutomo nampak lelah. Padahal, hari itu adalah ulang tahunnya.Ultah ke-61. Tidak seperti biasanya, siang itu ‘DoktorKentrung’ ini mengundang pengarang-pengarang sastraberbahasa Jawa (sebagian sastrawan berbahasa Indonesia) berkumpul di rumahnya, Bendul Merisi Selatan Gg. Lebar 51B.Acaranya, selain membaca puisi juga memperbincangkan sastra Jawa moderen. Apalagi, siang itu hampir mayoritas yang diundang adalah pengurus Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya...
Berjuta-juta Jalan Menuju Kematian
Cerpen Bonari NabonenarTiba-tiba perempuan ini menyeretku ke sebuah sudut remang nan sepi, dan memberondongkan kata-kata yang membuatku pusing tujuh keliling, membuat kepalaku cekot-cekot, membuatku kembali menempuh jalan panjang ke masa lalu hanya untuk memunguti serpih-serpih ingatan dan pengetahuanku tentang kematian. Perempuan ini kadang membuatku tertawa-tawa, kadang membuatku jengkel, marah, sedih, dan bahkan kadang ingin mati saja. Perempuan ini benar-benar membuatku sengsara. Maka, kalau aku harus bersyukur, justru kesengsaraan ini, yang...