Tuesday, 23 September 2008

Golek Kiblat ing Negara Cina

Dening: Rie RieIsih ana suara adzan kang keprungu senajan tho lamat-lamat. Ora nganggo loudspeaker utawa pengeras suara kang di pasang ana cagak-cagak dhuwur kaya dene kang ana ing Indonesia. Ewadene suara adzan kang mung lamat-lamat kuwi wes kasil gawe greget kang padha. Kanggo nyatuhu ati lan jiwa sowan marang Gusti Kang Akarya Jagad, Allah SWT.Hongkong papane, negara Cina kang wes kaya dene omah nomer loro dening saperanganing warga Indonesia...

Ini Baru: BMI-HK Nulis di Majalah Berbahasa Jawa

Ia populer dengan nama Rie Rie, walau nama aslinya, mungkin (belum ngecek KTP-nya sih) ialah Sri Lestari. Ia seorang pekerja rumah tangga di HK, mengikuti kuliah komputer, dan punya situs pribadi, salah satunya ini. Berita terbaru dari perempuan asal Blora, tanah yang di sana pula penulis legendaris Pramoedya Ananta Tour berasal-- ini ialah: Majalah Jaya Baya edisi khusus (Lebaran) menurunkan tulisan/laporannya berjudul "Golek Kiblat ing Negara China"....

Monday, 22 September 2008

HM CHENG HO DJADI GALAJAPO NERAKA WAIL DAN KUE TERANG BULAN [5]

Di rumah buku saya baca. Hampir tergelak saya membacanya. Bukan karena isinya yang lucu karena menceritakan riwayat perjuangan seorang pelawak, tetapi habitat tempatnya hidup sejak kecil, adalah lingkungan habitat yang saya kenali benar. Pasar Pacarkeling, Pacarkembang, TK Megawati, Jedong, RGS dengan penyiarnya Supangat, SMPN 9. Itu habitatku sejak zaman Jepang tahun 1942 (rumahku di Kalasan 31, teman sekolahku anak-anak SS-Pacarkeling, Oro-oro,...

HM CHENG HO DJADI GALAJAPO NERAKA WAIL DAN KUE TERANG BULAN [4]

Diskusi ini juga disela pembagian buku HM Cheng Ho Djadi Galajapo NERAKA WAIL DAN KUE TERANG BULAN. Mereka yang mendapat diundi melalui door-prize. Yang namanya disebut, segera maju ke depan menerima bukunya dari Cak Djadi. Hampir terakhir, namaku disebut. Mengerti namaku dan tempatku (di kursi belakang) Cak Djadi tidak memanggil saya, tetapi dia yang datang membawa bukunya ke tempat saya duduk. “Terima kasih, Cak Djadi, saya dapat kehormatan begitu.”Setelah sambutan-sambutan orang-orang penting, maka ditawarkan para hadirin yang mau bertanya....

HM CHENG HO DJADI GALAJAPO NERAKA WAIL DAN KUE TERANG BULAN [3]

Cak Kadaruslan menceritakan pengalamannya, pernah dipisuhi “Jancuk! Jancuk!” oleh Grup Galajapo. Yaitu sebagai pecinta seni, Cak Kadaruslan menyelenggarakan pagelaran seni, tetapi grup pelawak tidak dikatutkan. Itu salah tangkap. Sebab untuk pelawak, oleh Cak Kadar sudah disiapkan untuk digelar di luar. Sebagai pelawak, mestinya tidak boleh cepat emosi, marah-marah. Pelawak itu memberikan hiburan kepada khalayak, tidak memarahi khalayak. Cak Djadi sungguh mengaku khilaf soal peristiwa itu. Dulu sudah minta maaf, sekali ini juga sungguh-sungguh...

HM CHENG HO DJADI GALAJAPO NERAKA WAIL DAN KUE TERANG BULAN [2]

Lalu sambutan-sambutan. Wawali Surabaya, Suwito M., Sam Abede Pareno, Cak Kadaruslan, Kurniawan Muhammad, Cak Kartolo, Sabrot D. Malioboro, Lufti, Bonari, Bu Yati.Oleh Wawali Surabaya Arif Afandi, disindir nama HM Cheng Ho, HM-nya berbau promosi Honda Motor yang menyeponsori penerbitan bukunya, ya diterima Djadi jegegesan, mengakui memangnya Pak Suwito M, Direktur PT MPM Motor Main Dealer Motor Honda Jawa Timur dan NTT 5 tahun terakhir ini sering memberi job.Suwito M. ketika giliran menyambut mengatakan, acara-acara promosi Honda sering dipercayakan...

HM CHENG HO DJADI GALAJAPO NERAKA WAIL DAN KUE TERANG BULAN [1]

Kula aturi rawuh peluncuran buku Djadi Galajapo, Jumat 19 Sept 08, di metropolis room Graha Pena lt 3 pukul 15.00 thit, bonari, yg ikut menulis buku tsb. Suwun. Harus mendaftar? Khusus Pak Parto tanpa harus ndhaftar.Begitulah SMS yang kuterima. Djadi Galajapo, saya tahu itu nama kelompok pelawak di Surabaya. Beredar setelah saya pensiun, (artinya saya sudah tidak giat nyemak secara fisik maupun sosial perkembangan kota Surabaya lagi, saya sama sekali sudah tidak mendengarkan radio lagi, kurang sekali menonton TV, tidak suka telepon-teleponan hingga...

Sunday, 21 September 2008

Djadi Galajapo Bercinta di Hotel Kumuh

Hidup terpisah dengan istri memang tidak enak. Karena itu, begitu punya kesempatan, tak peduli di hotel kecil dan kumuh, hasrat sebagai pelampiasan rindu pun ditumpahkan. Kisah pilu tersebut mewarnai perjalanan hidup Djadi Galajapo sebelum meraih sukses dengan agenda pentas yang cukup padat seperti sekarang. Tanpa malu-malu, pria kelahiran Cerme, Gresik ini membeber habis seluruh liku-liku hidupnya dalam sebuah buku yang diberi tajuk Neraka Wail...

Friday, 19 September 2008

Buku Neraka dan Terang Bulan

LUCU dan religius, itulah yang sepintas tertangkap pada sosok Sudjadi. Tak banyak yang mengenal nama ini. Sebab, pria ini lebih dikenal dengan nama Djadi Galajapo, pelawak yang sering tampil jadi MC itu. Belakangan, namanya lebih panjang, HM Cheng Ho Djadi Galajapo.Pria kelahiran dusun Leker Rejo, Dadap Kuning, Cerme, Gresik, itu kemarin meluncurkan sebuah buku yang diberi judul Neraka Wail dan Kue Terang Bulan di Metropolis Room, Graha Pena. Buku...

Orang Miskin Banyak yang Mati Orang Korupsi Banyak yang Sakit

Pada bulan Puasa yang seharusnya jadi bulan penuh berkah ini, kita masih saja menyaksikan banyak musibah, dan dan sebagian dari warga bangsa (Indonesia) ini pulalah yang menjadi korban. Setelah berbagai kecelakaan lalulintas laut, udara, darat, yang merenggut sebegitu banyak korban, kecelakaan kerja berupa kejatuhan atap baja (Jawa Tengah), dan terjatuh dari gondola yang putus talinya (Jakarta), kita lagi-lagi dikejutkan oleh tewasnya 21 perempuan...

Pelawak Djadi Galajapo Luncurkan Buku "Neraka Wail"

Masuki M AstroSurabaya (ANTARA News) - Pelawak senior Surabaya, HM Cheng Hoo Djadi Galajapo meluncurkan buku biografi yang ditulis Bonari Nabonenar dan Kurniawan Muhammad berjudul "Neraka Wail dan Kue Terang Bulan" di Surabaya, Jumat.Peluncuran buku yang dihadiri sejumlah seniman dan pelawak itu diisi dengan diskusi menghadirkan dua sosiolog dari Unair, Bagong Suyanto dan Suko Widodo.Karena tokohnya pelawak, maka acara itu penuh dengan lelucon, meskipun Djadi sendiri yang saat itu didampingi isteri dan dua anaknya sempat mengutarakan bahwa kali...

Friday, 5 September 2008

Pengin Luwih Jawa?

Mangga berlangganan Majalah Jaya Baya (di Pulau Jawa). Basane Jawa tenan, lho. Carane? Kirimkan uang sebesar Rp 134.000 (untuk berlangganan selama 3 bulan) ke rekening BCA No 519.005855.9 a.n PT Jayabaya Prabu Gendrayana.Kirimkan bukti transfer dan data pribadi (alamat pengiriman) via fax +6231 8292930 atau via email: jayabayared@gmail.comMajalah akan kami kirimkan ke alamat saudara.Terima kasihRedaksiUntuk info lebih lanjut, sumangga menghubungi...