Thursday 12 January 2012

LAKILAKI PENUNGGANG ASAP

lakilaki penunggang asap itu kini termangu
di puncak menara
ucapan selamat, kado, telor busuk, dan molotov
dilemparkan
tetapi malahan membuatnya makin tegar
ucapan selamat dan berjuta kata menghujat
seperti menunjukkan bahwa ia makin kuat
makin bertambah kesaktian
sesungguhnya ia makin kesepian
di tengah hiruk sorak
tangis, rintih, dan tawa cekikikan
ia merasa di panggung
hanya sendirian
sedang jurus pencak dan ukel tarian
habis dipamerkan

lakilaki penunggang asap itu tiba-tiba meneriakkan
sebuah nama perempuan
sambil menunjuk dan menatap awan
padahal perempuan itu sudah berada di kuburan
setelah mati ngenes
karena pesan-pesannya tak pernah diindahkan

Sawojajar, 2011

0 urun rembug: