Tuesday 12 January 2010

DI DEPAN GERBANG

gerbang itu tidak lagi dijaga
dua raksasa
: cingkarabala dan balaupata
kau hanya perlu menyerukan salam
dan menekan tombol yang tepat
untuk membuka dan masuk ke dalamnya


maka belajarlah bahasa asmara
syukur kau pintar bahasa cinta
maka kau akan menjadi dewa
seperti dijanjikan kitab sastra jendra
dan kau boleh keluar masuk kahyangan
menyelinap ke dalam bilik para bidadari
(asal kau jangan cluthak mengintipnya
ketika mereka sedang lukar busana)
apalagi coba-coba merekamnya dengan
pen-cam yang kau sembunyikan
di dalam saku celana

lalu penting pula kau belajar denah
agar tidak kesasar ke masa lampau
atau ke masa yang akan datang yang
pasti akan melemparkanmu dalam kondisi babakbelur

sabarlah barang sejenak di luar gerbang
jika darah putih mengalir
itulah darah kera suci utusan dewa
yang kalah melawan tenaga sapi durhaka
maka jangan tergesa masuk jangan sok pahlawan
jika darah merah yang mengalir
sapi itu pasti sudah disembelih
dikorbankan

kau mesti selalu waspada
dan berhati-hati
apalagi jika sudah kau temukan wot ogal-agil
itu batas antara surga dan neraka
(dalam pengertian sembeling-mbelingnya)
sebab di situlah kau akan mengaca
dan akan kau dapati dirimu
yang sebenar-benarnya
tidak ada lagi topeng bisa membantumu
maka akan kausaksikan pemandangan
yang pasti mengejutkanmu dalam
sukacita maupun dalam sedih dan nelangsa
sebab kau akan tahu
kau berwajah arjuna
atau rai kera

jika ada hujan atau gerimis
jangan cemas
kau tidak akan makin kesepian
atau makin kedinginan
basah juga bukan sesuatu yang menakutkan

jika sepoi angin yang kau rasakan
berilah ia salam dan jika kau diizinkan menumpang
itu lebih berharga
daripada delapan tahun petualangan


2004

1 urun rembug:

Mas, selamat atas anugerah sastera Rancage 2010!

Salam,
fs