Sunday 17 August 2008

Bonari Nabonenar Kembali Pimpin PPSJS


Surabaya - Bonari Nabonenar kembali memimpin Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya (PPSJS) setelah tim formatur memilihnya untuk jabatan periode 2008 - 2012. Lulusan Sastra Indonesia IKIP Negeri Surabaya (Unesa) itu di Surabaya, Sabtu menjelaskan, ia terpilih kembali dalam rapat tim formatur yang berunding selama sekitar tiga pekan sebagai kelanjutan dari musyawarah anggota beberapa waktu lalu.

"Jabatan wakil ketua dipegang oleh R Djaka Prakosa, MSn, sastrawan Jawa yang juga dosen di Sekolah Tinggi Karawitan Wilwatikta Surabaya, Sekretaris dijabat Mashuri dari Balai Bahasa Surabaya serta Bendahara oleh Debora Indri Swari," katanya.

Sebelumnya Bonari pernah mengungkapkan bahwa sebetulnya ia sudah memutuskan untuk tidak lagi mengurus PPSJS karena berbagai kesibukannya. Namun para sesepuh dan anggota pengarang sastra Jawa terus mendesaknya.

Ia mengemukakan, dirinya harus berfikir antara memimpin PPSJS yang mensyaratkan adanya sikap "kompromi" agar bisa bekerjasama dengan berbagai pihak, namun di sisi lain ia ingin tetap kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah.

"Di PPSJS saya dan teman-teman pengurus dituntut untuk mampu bekerjasama dengan berbagai pihak. Sementara selama ini saya memang tidak bisa diam jika melihat kebijakan yang tidak mendukung hidupnya seni budaya etnik," kata pria kelahiran Trenggalek, Jatim, tahun 1964 itu, Jumat.

Karenanya, kata penggerak sastra buruh migran di Hongkong itu, kalau dirinya dipaksa agar tidak lagi bersikap kritis, maka ia lebih memilih tidak lagi menjabat ketua PPSJS periode 2008 - 2012.

Dia lebih baik berkiprah di tempat lain jika dituntut harus selalu "manut" pada kehendak pihak lain tersebut.

Alumni SPG di Trenggalek tahun 1982 dan penulis cerita cekak (cerita pendek berbahasa Jawa) itu mengemukakan bahwa kalau boleh memilih, dirinya akan berkonsentrasi pada kegiatan menulis sastra.

"Tapi mau bagaimana lagi, saya harus mengikuti teman-teman untuk menghidupkan sastra Jawa," kata penulis kumpulan cerpen berbahasa Indonesia , Cinta Merah Jambu (2005) dan Semar Super (2006) yang pernah "oposisi" pada Kongres Bahasa Jawa IV tahun 2006 di Semarang dengan menggelar Kongres Sastra Jawa itu.


Masuki M. Astro

Antara [Biro Jatim] 16 Aug 2008 07:48:30

0 urun rembug: